When you want something, all the Universe conspires in helping you to achieve it - Paulo Coelho, The Alchemist

Minggu, 22 Mei 2016

Ilana Tan dan Tetralogi Empat Musim

Sekitar satu bulan yang lalu saya memborong 4 Novel Ilana Tan yang di depan cover novelnya selalu menggadang-gadangkan Ilana Tan sebagai sosok pengarang Novel Mega Best Seller. Bukan tidak sengaja saya membeli Tetralogi empat musimnya. Berawal dari Novel Sunshines Becomes You yang saya beli dan telah selesai baca dua bulan yang lalu, membuat saya ingin mengetahui siapa novelisnya.


Ya, tentu saja mudah untuk mencari tahu seorang penulis novel di internet. Dengan membalik cover belakang novel, biasa sudah terlihat biografi sang novelis. Berbeda dengan Ilana Tan. Tidak ada satu pun info yang bisa di temui di cover novel bahkan melalui google sekalipun. Ah, masa bodo ya. Semisterius apapun Ilana Tan, yang utama dan pertama itu karyanya.

Habis mencari-cari info, dan kalian tahu apa hasilnya. Novel-novel Ilana Tan yang Tetralogi Empat musim itu, selalu saja muncul dalam perbincangan saya dan teman-teman saya ketika ada di toko buku yang super besar di Kota Medan. Mereka selalu saja meminta saya membeli novel itu, tapi dulu, satu niatpun tidak saya berikan pada buku-buku yang judulnya terkesan agak klise.
Summer In Seoul, Autum In Paris, Winter In Tokyo dan Spring In London. Sederet judul itu terlalu biasa. Dan saya malah berpikir, akan sama saja isi dari novel-novel itu dengan Film, Paris I'm In Love yang dibintangi Shandy Aulia dan Samuel Rizal.

Tapi bukan suatu keterlambatan kalau baru satu bulan yang lalu saya membeli buku-buku itu. Daripada tidak sama sekali. Di sini saya akan bercerita tentang apa yang saya baca di keempat novel Ilana Tan. Tidak, tidak. bukan disini. Tidak akan cukup untuk empat novel.
Saya akan cerita di artikel selanjutnya. Tapi saya akan menjabarkan secara singkat disini dan saat ini mengenai sinopsis yang ada di cover belakang Novel 4 musim Ilana Tana.
Saya yakin saya sudah terlambat jauh untuk memposting tentang novel-novel ini. Tapi tidak masalah, asal cara memberi ulasannya berbeda dengan penulis-penulis review yang lain.

1. Summer In Seoul (2006)

Jung Tae Woo, penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz.
"Aku hanya ingin memintamu berfoto dengaku sebagai pacarku," kata Jung Tae Woo pada gadis di hadapannya.

Sandy alias Han Soon Hee, gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenalli Jung Tae Woo sejak awal, namun sedikit pun tidak terkesan.
Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata, "Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."

Awalnya Jung Tae Woo tidak curiga kenapa Sandy langsung menerima tawarannya. Sementara Sandy hanya bisa berharap ia tidak menyesali keputusannya terlibat dengan Jung Tae Woo. Hari-hari musim panas sebgai 'kekasih' Jung Tae Woo dimulai. Perubahan rasa itu pun ada. Namun keduanya tidak menyadari kebenaran kisah empat tahun lalu sedang mengejar mereka.

2. Autumn In Paris (2007)

Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup. Sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah di tebak dan selalu membangkitakn rasa penasarannya sejak awal.

Tatsuya Fujisawa benci paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona dengan Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya, juga mengubah dunianya.

Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa, arti tak berdaya. Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup.

3. Winter In Tokyo (2008)

Tetangga baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang yang baik, menyenangkan, dan bisa diandalkan. Perlahan-lahan, mungkin sejak malam natal itu, aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak saat itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia. -Keiko tentang Kazuto.

Sejak awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menarik dari Ishida Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup. -Kazuto tentang Keiko.

Mereka pertama kali bertemu di awal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama, perasaan baru pun mulai terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak mengingat semua yang terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya.

4. Spring In London (2010)

Gadis itu tidak menyukainya. Kenapa?

Astaga, ia-Danny Jo- adalah orang yang baik. Sungguh! Ia selalu bersikap ramah, sopan, dan menyenangkan. Lalu kenapa Naomi Ishida menjauhinya seperti wabah penyakit? Bagaimana mereka bisa bekerja sama dalam pembuatan video musik ini kalau gadis itu tidak mengacuhkannya setiap saat? Kesalahan apa yang sudah dia lakukan?

Bagaimana pun juga Danny bukan orang yang gampang menyerah. Ia akan mencoba mendekati Naomi untuk mencari tahu alasan gadis itu memusuhinya.

Tetapi ada dua hal yang tidak diperhitungkan Danny. Yang pertama adalah kemungkinan ia akan jatuh cinta pada Naomi Ishida yang dingin, misterius dan penuh rahasia itu. Dan yang kedua adalah kemungkinan ia akan menguak rahasia gelap yang bisa menghancurkan mereka berdua dengan orang-orang yng mereka sayangi.

Itulah sinopsis keempat Novel Ilana Tan yang sudah selesai saya baca. Tetralogi 4 musim Ilana Tan memiliki kaitan antara musim yang satu dengan musim yang lain. Bukan pada cerita, tapi pada ikatan karakter utama di masing-masing musim. Inilah yang cukup menarik Karakter utama di musim pertama, akan muncul di novel kedua sebagai cameo, dan itu terjadi seterusnya di musim-musim dua, tiga dan empat.

Info yang saya terima mengenai ikatan antar karakter utama disetiap novelnya bukan disengaja. Cerita yang saya dapat, Ilana Tan tidak pernah membayangkan bahwa novel Summer In Seoulnya ini akan berlanjut menjadi Tetralogi. Karakter sampingan yang muncul di novel pertamanya itu dirasa memiliki banyak cerita, dan dari karakter cameo itulah beranjak menjadi karakter utama di novel berikutnya.

Perpindahan sudut pandang serba tahu yang digunakan Ilana Tan juga semakin baik di novel musim kedua. Hal ini terlihat berbeda jika kalian membaca novel musim pertamanya, masih agak bingung dengan perpindahan sudut pandang. Tapi itu tidak mengurangi gaya Ilana Tan bercerita.
Ada kesamaan dari Tetralogi Empat Musim Ilana Tan kecuali Autumn In Paris. Yaitu karakter wanitanya selalu menyimpan sebuah rahasia yang membuat diri mereka selalu berada dalam ketakutan dan trauma.
Dan kesamaan lainnya yaitu, para karakter pria selalu saja romantis di ke empat novelnya.
Jika harus memberi bintang sesuai dengan cerita yang ada di novel, saya akan mengurutkannya berdasarkan versi saya.

1. Winter In Tokyo (8,5 poin dari 10 poin)
2. Spring In London (8 poin dari 10 poin)
3. Autum In Paris (7,5 poin dari 10 poin)
4. Summer In Seoul (6,5 poin dari 10 poin)

Di internet banyak beredar kabar bahwa ke empat novel Ilana Tan sudah bersiap diboyong ke layar film. Dan itu bukan sekedar kabar belaka. Saya sendiri sudah melihat trailer Winter In Tokyo yang pertama di angkat ke film di sela-sela sebelum pemutaran film di stuido teater dua minggu yang lalu.
Semoga saja tidak terlalu mengecewakan dan bahkan bisa lebih bagus dari novelnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar